Di era modern saat ini sebagian orang justru kembali ke hal-hal yang alami atau natural khususnya dalam mengkonsumsi makanan dan minuman sehari-hari. Mereka lebih memilih mengkonsumsi buah dan sayur yang tidak mengandung pestisida atau lebih dikenal dengan buah atau sayur organik.
Fakta menunjukkan betapa pestisida tidak bersahabat bagi tubuh kita. Pestisida dapat mendatangkan berbagai penyakit yang dapat menggangu kesehatan kita di antaranya :
- Iritasi kulit, mata, dan paru-paru.
- Gangguan hormon.
- Meracuni otak dan sistem ketegangan.
- Kanker.
- Darah menjadi tidak sehat dan normal.
- Kelainan saraf.
- Cacat pada janin dan mempengaruhi reproduksi.
Mereka yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pestisida akan memiliki resiko problem kesehatan tertinggi, tidak hanya konsumen yang memakan saja tetapi juga petani sebagai produsennya. Menurut data dari the Environmental Working Group, ditemukan dalam setiap produk pertanian rata-rata terdapat pestisida sebanyak 63 persen, bahkan setelah dicuci sekalipun.
Selain buah dan sayur yang ditanam dengan proses organik, saat ini juga telah dikembangkan Kopi Organik. Kopi ini dihasilkan dari perkebunan kopi yang tidak mengggunakan pestisida dan herbisida, sehingga biji kopi organik ini tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk tubuh.
Hasil penelitian beberapa ahli membuktikan bahwa biji kopi yang berasal dari pohon kopi yang di rawat menggunakan pestisida dan herbisida ternyata mengandung zat-zat kimia yang ada di dalam pestisida dan herbisida. Beberapa zat tersebut pun merupakan zat-zat yang berbahaya untuk tubuh jika didikonsumsi dan terakumulasi dalam jumlah yang banyak.
Perkebunan kopi organik selalu memperhatikan kondisi tanah, pemupukan serta kesehatan pohon kopinya sehingga memperoleh panen yang melimpah. Kopi Organik menghasilkan produksi biji kopi dengan kualitas yang baik dan terbukti menghasilkan kopi dengan aroma dan rasa yang lebih lezat daripada kopi non-organik.
Rasa kopi non-organik biasanya menjadi kurang enak karena terpengaruh oleh zat-zat kimia dari pestisida dan herbisida. Coba anda bandingkan kopi Gourmet yang biasanya di buat dengan biji kopi organik dengan bubuk kopi kemasan yang kebanyakan berasal dari perkebunan non-organik dan anda pasti akan langsung merasakan perbedaannya.
Dengan sistem penanaman kopi organik yang memperhatikan kesuburan tanah tentu saja lebih baik dan akan membantu kelestarian alam sekitarnya. Menjaga kelestarian alam pada penanaman kopi organik akan membuat citarasa kopi terbaik. Lihatlah kopi Luwak Indonesia yang di hasilkan oleh perkebunan organik, berkat keseimbangan alam yang terjaga Luwak bisa hidup dengan tenang di perkebunan kopi dan menghasilkan kopi Luwak yang buat sebagian orang adalah kopi terlezat di dunia dan telah di akui sebagai salah satu kopi Gourmet terbaik di dunia.
Petani kopi di pegunungan terlebih bagi mereka yang memasok biji kopi ke perusahaan produsen bubuk kopi terkenal biasanya menjual biji kopi mereka dengan harga yang murah. Hal inilah yang memacu mereka untuk mempertahankan jumlah produksi agar kelangsungan perkebunan kopi tetap berjalan dan petani ini akhirnya memilih menggunakan pestisida dan herbisida.
Sebenarnya hal ini bisa di cegah dengan pola penanaman organik. Walaupun jumlah produksi lebih rendah daripada pola penanaman kopi non-organik akan tetapi harga biji kopi organik di pasaran lebih tinggi karena faktor kualitasnya dan harganya sudah ada standarnya. Sehingga petani tetap mendapatkan keuntungan yang wajar dari hasil panennya.
Dengan membeli dan mengkonsumsi kopi organik maka secara tidak langsung kita menolong para petani kopi mendapatkan fair-trade untuk produk mereka dan meningkatkan perekonomian para petani tersebut.
Jadi jika anda menginginkan kopi yang lezat dengan kualitas terbaik pilihlah kopi yang berasal dari biji kopi organik. Disamping anda akan merasakan citarasa kopi tinggi juga bermanfaat untuk kesehatan, dan tentunya akan membawa pengaruh positif untuk lingkungan dan orang lain. Selamat menikmati secangkir kopi organik yang lezat.
No comments:
Post a Comment